Zain Javadd "Zayn" Malik, lahir 12 Januari 1993, di Rumah Sakit St Luke, Bradford, Inggris.
Ayahnya bernama Yasser yang berdarah Inggris-Pakistan sedangkan Ibunya bernama Tricia Malik berdarah Inggris. Ia memiliki tiga saudara perempuan, yaitu Doniya, Waliyha and Safaa.
Zayn dibesarkan di East Bowling, di sebelah barat pusat kota Bradford.
Dia menempuh pendidikan dasarnya di Lower Fields Primary School dan melanjutkan ke Tong High School, sebuah sekolah negeri yang komprehensif di Bradford.
Sebelum pindah kesana, Zayn sudah pindah sekolah dua kali karena dia merasa tidak cocok dengan sekolah-sekolahnya yang sebelumnya. Barulah setelah dia pindah Tong, ia menemukan kecocokan itu dan mulai fokus pada bakatnya. Saat mengikuti The X Factor, kakeknya, Walter meninggal dunia.
Zayn memiliki tato berupa nama kakeknya dalam bahasa Arab di dadanya.
Saat audisi The X Factor, Zayn mengungkapkan motivasinya mengikuti acara itu adalah untuk mencari pengalaman. Menurutnya, urban music adalah faktor utama yang mempengaruhi karir bermusiknya yang bergenre R&B dan Rap.
Dalam audisi X Factor, Zayn membawakan lagu R&B milik Mario yang berjudul "Let Me Love You".
Dia merupakan personil One Direction yang dicap sebagai "kolaborator impian" oleh beberapa artis-artis dunia, salah satunya Bruno Mars.
Bulan Juni 2012, Zayn memposting tweet: "La ila ha ill lalla ho muhammed door rasoolalah" yang maknanya merupakan deklarasi iman dari seorang muslim.
Tweet ini menuai kritik dari beberapa kalangan anti-muslim di Eropa dan Amerika, salah satunya Debbie Schlussel. "Ia menggunakan pengaruhnya untuk menyebarkan agama Islam para penggemarnya, dan berusaha membuat mereka pindah agama. Itu berbahaya," tulis Debbie dalam blognya. Sementara itu, Zayn dipuji oleh para muslim lain di industri hiburan Eropa dan Amerika.
Wajahat Ali, seorang penulis skenario muslim dari San Fransisco menyebutkan bahwa kesuksesan Zayn justru dapat memperbaiki nama baik Islam di dunia barat. "Dia menunjukkan bahwa seseorang dapat dihargai karena bakatnya, dan ia tak akan diasingkan hanya karena ia seorang muslim." Zudhi Jasser, seorang aktivis muslim di Amerika, juga mendukung Zayn yang berani memproklamasikan keislamannya di dunia barat yang terkenal diskriminatif pada muslim. Namun ia mengingatkan bahwa muslim yang konservatif mungkin justru akan ikut mengecam Zayn karena tato dan tindikan di kupingnya.
0 komentar:
Posting Komentar